Waktu itu aku bersama teman2 mengajak pak Royo hiking kesana, berangkat pagi-pagi dari desa lesmana (ajibarang wetan) dengan berjalan kaki ke arah selatan, setelah kira-kira 3 jam menyusuri perkampungan dan areal persawahan. foto di atas tampak gunung putri dari arah lesmana. Pegunungan putri ini tepatnya terletak di wilayah Desa Tiparkidul Kecamatan Ajibarang.

Sesampainya di kaki gunung, perjalanan kami dihadapkan pada medan terjal dan mendaki. Rasa lelah terobati begitu sampai pada ketinggian tertentu dangan pemandangan Gunung Slamet yang terlihat jelas dan begitu megah. Wangi hutan pinus pun membius selama perjalanan. Di puncak tertinggi gunung Putri kita dapat melihat indahnya kelok sungai tajum yang berada dibawah gunung putri. Dengan bekal keberanian naik pohon, pelabuhan cilacap juga dapat terlihat jelas dari puncak gunung ini.

 

Perjalanan pulang kami tidak melaui jalan yang sama, kami turun ke arah bendungan tajum. Ngomong2 soal bendungan tajum, bendungan ini merupakan suatu proyek besar yang dibangun pada kisaran 70-an. Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 28 Februari 1973. Tujuan pembangunannya untuk irigasi yang membagi rata debit air hingga daerah Wangon dan Jatilawang.

Oiah, waktu itu di puncak gunung putri ada mata aer yang cukup jernih dan tidak apa2 bila langsung diminum. Saat minum dan membersihkan diri di mata air tersebut kami menemukan seekor hewan melata jenis miryapoda, ukurannya lumayan besar, 25 cm an. Setelah sedikit bersusah payah, kami berhasil menangkap dan memasukkannya ke dalam botol plastik. Keesokan harinya miryapoda tersebut aku siram formalin di lab biologi SMA Ajibarang sebagai bahan specimen.