Memancing di Waduk Sermo

 

Obyek wisata Waduk Sermo terletak di desa Hargowilis kec. Kokap. Jarak dari Yogyakarta 36 km. ke arah barat dan 6 km. dari kota Wates. Waduk ini merupakan satu-satunya waduk di propinsi D.I.Y. yang mempunyai luas genangan 157 Ha.

 

Berbekal tekad dan nekad,

malam itu kami bergerak meluncur menembus derasnya hujan ke arah kulon progo. Sesampainya disana pagi buta kami berteduh di sebuah gubug yang ada di tepian waduk. Beberapa anggota yang memang sudah tak sabar langsung turun ke waduk untuk mengadu kail. aku sendiri yang udah gag tahan kantuk lebih milih tidur, subuh baru aku menyusul turun ke waduk. Pemandangan matahari terbit sungguh indah waktu itu, langit cerah setelah malamnya hujan deras. kail pun segera dimainkan.Sayangnya hanya ikan kecil-kecill yang kami dapat, namun jumlahnya cuup banyak. Selain menggunakan pancing, ada juga pencari ikan yang menggunakan senapan angin untuk berburu ikan. Caranya cukup unik. peluru senaan angin dikaitkan dengan senar panjang. Dengan menggunakan teropong dari tepi waduk senapan angin diarahkan ke ikan besar yang terlihat muncul di permukaan air. Butuh kejelian dan keterampilan menembak yang mumpuni, tak jarang tembakan meleset dan senar tersangkut ranting-ranting pohon yang ada di dasar waduk. Bila tembakan tepat sasaran, peluru menancap di badan ikan, pemburu tinggal menariknya saja secara hari hati ke tepi danau.

bonus:

Rowo Jombor

Rowo Jombor adalah sebuah daerah wisata kuliner di selatan Klaten. Tempatnya agak tersembunyi, tapi begitu memasuki area rowo, maka akan nampak pemandangan yang ramai sekali, ada sekian banyak gubuk-gubuk makan yang dibangun dengan rapih diatas rowo. Di sebelah utara rowo terdapat bukit yang juga tak kalah menarik. Melalui bukit ini kita dapat melihat pemandangan rowo dari atas terutama saat matahari terbit ataupun saat sunset. Bila malam hari maka akan terlihat lampu2 yang indah diatas air rowo dari atas bukit ini.

Candi Prambanan

Candi prambanan atau Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. ingin tau selengkapnya silahkan buka http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan.

Beberapa kali saya berkunjung ke candi prambanan ini, salah satunya ketika mengunjungi teman kuliah yang mengadakan acara syukuran di rumanya yang terletak  hanya beberapa ratus meter dari candi ini. Cukup beruntung sore itu karena rombongan kami bebas tiket masuk. Sementara bila melalui pintu utama maka kita akan dipatok tiket masuk
Karena sudah sore udara tidak terlalu panas membuat kami semakin terhanyut menikmati pemandangan di sini.

Candi Gedong Songo

Berawal dari keinginan teman-teman serufo untuk mengadakan kegiatan hunting, makrab dan pelantikan anggota baru, berangkatkanlah kami ke candi gedong songo. Perjalanan dari jogja lumayan menguras tenaga, badan pegel plus senam jantung karena perjalanan menggunakan sepeda motor bersama patrick, seorang pemuda asal wonosari yang sangat lihai ngebut di tikungan tajam dan curam. Namun sesampainya di lokasi, udara yang sejuk dan pemandangan yang indah membuat semua rasa capek di perjalanan seketika terobati. Kamipun segera bergerak mengumpulkan informasi terkait rencana teknis pelaksanaan kegiatan kami di candi gedong songo nantinya.
candi gedong songo foto : lutfi geligelo
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat lima buah candi.
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).
Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27°C)
Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang.
Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.
  • Gedong Songo – Ungaran : 25 km
  • Gedong Songo – Ambarawa : 15 km
  • Gedong Songo – Semarang : 45 km

(wikipedia)

—- 2 —
Kegiatan hunting, makrab dan pelantikan anggota baru yang diinginkan akhirnya tidak jadi dilaksanakan karena beberapa hal, sampai selang beberapa waktu kmudian pada 20-22 september 2009 barulah kami mengadakan kegiatan hunting bersama di tempat ini.

Pemandangan jalan pedesaan menuju area candi gedong songo

Pemandangan jalan pedesaan menuju area candi gedong songo

Tanah lapang dan camping ground candi gedong songo

Tanah lapang dan camping ground candi gedong songo

Himbauan untuk menjaga benda cagar budaya

Himbauan untuk menjaga benda cagar budaya

Foto bersama peserta hunting serufo di gapura candi gedong songo

Foto bersama peserta hunting serufo di gapura candi gedong songo

Curug Gede-Cendana


baru dua kali ku ngunjungin t4 ini, pertama wktu acaranya panji pala nek ke puncak gunung cendana sari, kami mampir di curug gede pas pulangnya (solanya dateng malem hari, jadi gag turun ke curug). terus yang kedua wktu ngikut lomba jelajah desa ketenger rutenya lewat banyak pos2 wisata desa ketenger termasuk curug gede. klo puncak cendananya siy enggak . pos2 wisata laennya yang ada di desa Ketenger ntu diantaranya:
– Curug Kembar
– Curug Bayan
– Curug Celiling
– Curug Ciangin
– Curug Lawet
– Curug Petir
– Curug Gumang
– Gunung Bander
– Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ketenger .

ni tempat stu kawasan kok sama obyek wisata baturraden, so klo maen ke baturraden mampirrah ke t4-t4 ini.

ngomong2 soal puncak cendana jadi inget lagunya luca band (band indie pwt) yang judulnya nuansa, udah bertahun2 ku cari downloadnya gak nemu2,, argh..

foto: http://extraputra.blogspot.com/2008/09/curug-gede.html
http://www.central-java-tourism.com/desa-wisata/in/ketengger.htm

Gedong Papak

gedong papak      
Gedong papak merupakan sebuah bangunan unik yang terletak di desa pageraji kecamatan cilongok. Beralamat di Jl Raya Pageraji Cilongok, kira-kira 7 km sebelah timur kota kecamatan Cilongok.
Diberi nama seperti itu karena memang pada awalnya bangunan ini memiliki atap yang unik, yaitu berbentuk datar (dalam bahasa Ngapak: “Papak”). Bentuk atap ini betahan hingga pada awal abad 21 dilakukan pemugaran oleh pihak pemilik bangunan sehingga tidak lagi berbentuk papak melainkan lancipseperti foto di atas. Namun demikian, nama Gedong Papak sudah demikian melekat sehingga masyarakat sekitar tetap menyebutnya Gedong papak.
seiring waktu berjalan, pemilik bangunan mengembangkan tempat ini sebagai kedai makan dengan mengusung nama “Ayam bakar & goreng Gedong Papak”. dengan diangkatnya nama gedong papak, diharapkan orang2 akan terus mengenang bangunan ini sebagai Gedong papak meski bentuk atapnya sudah tak lagi papak.

Curug Cipendok

Curug Cipendok terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Air terjun Curug Cipendok memiliki ketinggian 92 meter. Hawa di sekitarnya sejuk dan sepanjang jalan menuju ke sana terdapat area perkebunan. Di sekitar wilayahnya terdapat bumi perkemahan dan sebuah telaga yang bernama Telaga Pucung. Lokasi air terjun ini cukup mudah untuk dicapai. Jalanmenuju lokasi sudah diaspal semua. Sampai lokasi parkir, dan berjalan menuju lokasi air terjun, kita benar-benar dapat menikmati pemandangan alam di sekitar sambil berolahraga. Di jalan menuju lokasi, banyak warung yang menjajakan Mendoan, susu murni yang bisa anda temukan di warung-warung rumah penduduk. Perkebunan tomat, cabai dan seledri cukup menarik dinimati dalam perjalanan menuju lokasi. Belum lagi sungai-sungai kecil denga air jernih mengalir, bisa mengundang kita untuk turun sejenak merasakan sejuk dan jernihnya air pegunungan. Bila hari besar seperti libur lebaran, lokasi ini cukup ramai dikunjungi setiap tahunnya.
(wikipedia)
emang seger banget aer di curug ini, udah beberapa kali maen ke t4 ini, yang paling berkesan ya waktu SMA dulu ketempat ini jalan kaki pergi pulang ma temen2, padahal angkot banyak, tapi nekat juga jalan kaki biar sehat gitu niatnya,, eh efeknya malah semaleman gag bs tidur gr2 kaki pegel2.
— updated—
Sempet juga akhrnya mampir lagi ke curug cipendok bareng temen2 elektro uny 04. Hari itu kami berencana ke cilacap buat menghadiri acara pernikahan dwi saputro. mumpung lewat sekalian piknik deh. (17 maret 2011)
 

Setelah sekian tahun, nampaknya tidak banyak yang berubah dari tempat ini. hanya jalan aspal menuju area wisata yang lebih baik sekarang memperlancar perjalanan kami.

Jembatan Srandakan

ketika itu berniat melaksanakan shalat iedul adha di padang pasir pantai parangkusumo. Namun rombongan kami kurang beruntung. Hujan pagi itu memaksa sholat ied urung dilaksanakan di pantai. Setelah melaksanakan sholat ied di masjid, pulangnya kami mampir hunting ke jembatan progo di srandakan,,
photo photo an…
bertiga

dapetnya kayak gini
waiting for my friend

trus foto kluarga

di atas jembatan srandakan

Ponorogo at sura

Di akhir tahun 2008, disela-sela padatnya ritual perkuliahan, saya menyempatkan diri menyusul kawan-kawan serufo (UKM seni rupa dan fotografi UNY) mengunjungi acara grebeg suro di Ponorogo.
Jumat, 26 desember 2008…
Pagi itu, berbekal nikon FM 10 (red:kamera manual) bersama gerbong kereta sri tanjung saya menyusuri rel lempuyangan s/d madiun. Cuaca cerah, kereta melaju kencang memasuki daerah prambanan saya disuguhi pemandangan bukit ratu boko dan begitu memasuki area klaten gunung merapi terlihat cukup megah bersanding dengan gunung merbabu. Setelah mendekati madiun gunung lawu tak mau kalah menunjukkan kekokohannya setelah sebelumnya mata ini sakit melihat semrawut suasana sepanjang rel kota solo.

Turun di Stasiun Madiun kereta tepat waktu sesuai jadwalnya. Diluar stasiun pak ojek menyambut dengan gembira, tapi kumenolaknya dengan alasan mau cari angkot aja. setelah lama menunggu angkot gada yang datang, ya sudah, mungkin memang sudah rejekinya tukang ojeg saya diantarnya nyegat bus madiun-ponorogo di simpang rel. tarif ojek cukup murah standar 5 ribu rupiah dan bus hanya berkisar 7 ribu rupiah saja waktu itu. Sesampainya di terminal bus ponorogo, kira2 pukul 1 siang, saya dijemput kawan serufo yang rumahnya tak jauh dari tempat berlangsungnya event lomba reog di alun-alun Ponorogo.


Setelah beristirahat sjenak, pukul 4 sore kami berangkat menuju tempat festival reog. Dengan membawa perlengkapan kamera manual, masyarakat ponorogo yang antusias menyaksikan acara ternyata menganggap kami sebagai “mase wartawan”.  kami bertiga kala itu mendapatkan perlakuan istimewa disana. mungkin karena kamera masih merupakan hal yang istimewa yang hanya dimiliki wartawan saat itu.

Magrib menjelang, kami bertemu dengan putra ponorogo yang juga punya hobi sama, yudi namanya, diajaklah kami bertiga olehnya keliling lokasi alun-alun, mampir menikmati jajanan angkring di timur alun-alun. kemudian nongkrong di pendopo utara alun2.. (eh, maaf lho kalo salah arah). karena hari sudah larut malam, kami kemudian putuskan pulang ke penginapan di cokromenggalan untuk istirahat.
_______
Sabtu, 27 Desember 2008…
Dimulai pukul 4 sore aja deh, kegiatan pagi gak gitu penting cuma tidur makan tidur lagi makan lagi, siangnya abry dateng nyusul dari jakarta membawakan laptop untuk transfer foto dari camdig yang saya bawa. Kami menyalakan laptop tanpa menggunakan baterai. kami ingat betul baterai laptop hanya ditaruh di sekitar tempat menyalakan laptop. ketika magrib menjelang, kami dibuat ribet dikarenakan tiba-tiba batre laptop lenyap, sampe sore dicari gak ketemu. dan akhirnya bulu kuduk menjadi bediri ketika ternyata batrerai lptop tersebut ada di atas lemari. Padahal tak seorangpun yang merasa telah menaruhnya di sana..

Sore itu kemudian kami berangkat lagi ke alun-alun berharap menyaksikan pertunjukan reog yang lebih hebat lagi, namun cuaca kurang mendukung, sesekali harus ngeup karena gerimis. tak disangka, ketika waktu magrib pelangi muncul dilangit atas alun2, mantap abis deh.
Sampai malam saya lebih banyak memotret menggunakan camera digital dibanding FM-10, dan perut mulai lapar, kami pun bergegas keluar arena mencari obat penawar. Samainya diluar arena kami bertamu dengan seorang kawan serufo yang baru datang menyusul dengan badan basah kuyup. penasaran dengan hasil foto yang saya ambil, camdig ditanganku segera berpindah ke tangannya, dan kami pun segera melucur ke angkringan terdekat meninggalkan sigit dan ris bedua di panggung reog.
Sekitar satu jam kemudian… tiba tiba saja dengan wajah memelas kawan serufo yang membawa kamera digital tadi tak berhenti melontarkan kata.. ” maaas sooooooooooriiiiii…”
(lhadalah..jebul tdk sengaja terformat T.T )
Buka-buka laptop hanya menemukan software tune up undelete, yang tidak mempan untuk mengembalikan data yang terformat, yo wis direlain dah… sudah tdk sempat lagi download sofware selain belum adanya jaringan internet ataupun membeli kartu memory baru, karena besok memory kamera harus dgunakan untuk memotret lagi soalnya.
Minggu, 28 desember, 1 suro
Pagi-pagi kami sudah bangun,mandi dan bersiap menyaksikan acara kirab pusaka. Karena bila berjalan kaki dirasa terlalu jauh, bergelantunganlah kami di angkot kuning. Sesampainya dilokasi sudah sangat ramai. Bak bidadari, gadis-gadis ponorogo menggunakan pakaian adat betebaran diatas kereta hias. 
—malam—
Tidak ingin ketinggalan acara larung saji, jam delapan malam kami meluncur ke telaga ngebel. Pemandangan yang sangat menakjubkan malam itu adalah pesta kembang api di tengah telaga tepat jam 00.00.
—dini hari—
gak bs tidur, malah dirubung uwur uwur…
—subuh—
maen aer telaga,,
— pagi menjelang siang–
larungan kembali dilaksanain, keren tumpengya gabungan dari 8 kelurahan.
—sore—
kembali ke penginapan
selasa,29 desember,
pagi cari oleh2,,
siang balik jogja , pake logawa,
jam5 baru nyampe lempuyangan,

Parangkusumo

heheheheeeeee,,,
beberapa teman kita,, akhir2 ini mengalami kekecewaan yg amat sangat,,
dah ga tidur semalaman, laperrr, kehujanan,,
kecele 2x, wuihhhh, bener2 deh,, tapi tetep METALL!!!

hunting sholat iedul adha di pantai parang kusumo
yg ada hanya: kosong…

kosong

dan akhirnya kami pun melanjutkan untuk sholat ied berjamaah di masjid pantai parang tritis.

1 4 5 6 7 8