Berbekal tekad dan nekad,
bonus:
Berbekal tekad dan nekad,
bonus:
Candi prambanan atau Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. ingin tau selengkapnya silahkan buka http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan.
Beberapa kali saya berkunjung ke candi prambanan ini, salah satunya ketika mengunjungi teman kuliah yang mengadakan acara syukuran di rumanya yang terletak hanya beberapa ratus meter dari candi ini. Cukup beruntung sore itu karena rombongan kami bebas tiket masuk. Sementara bila melalui pintu utama maka kita akan dipatok tiket masuk
Karena sudah sore udara tidak terlalu panas membuat kami semakin terhanyut menikmati pemandangan di sini.
(wikipedia)
—- 2 —
Kegiatan hunting, makrab dan pelantikan anggota baru yang diinginkan akhirnya tidak jadi dilaksanakan karena beberapa hal, sampai selang beberapa waktu kmudian pada 20-22 september 2009 barulah kami mengadakan kegiatan hunting bersama di tempat ini.


baru dua kali ku ngunjungin t4 ini, pertama wktu acaranya panji pala nek ke puncak gunung cendana sari, kami mampir di curug gede pas pulangnya (solanya dateng malem hari, jadi gag turun ke curug). terus yang kedua wktu ngikut lomba jelajah desa ketenger rutenya lewat banyak pos2 wisata desa ketenger termasuk curug gede. klo puncak cendananya siy enggak
. pos2 wisata laennya yang ada di desa Ketenger ntu diantaranya:
– Curug Kembar
– Curug Bayan
– Curug Celiling
– Curug Ciangin
– Curug Lawet
– Curug Petir
– Curug Gumang
– Gunung Bander
– Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ketenger .
ni tempat stu kawasan kok sama obyek wisata baturraden, so klo maen ke baturraden mampirrah ke t4-t4 ini.
ngomong2 soal puncak cendana jadi inget lagunya luca band (band indie pwt) yang judulnya nuansa, udah bertahun2 ku cari downloadnya gak nemu2,, argh..
foto: http://extraputra.blogspot.com/2008/09/curug-gede.html
http://www.central-java-tourism.com/desa-wisata/in/ketengger.htm

Gedong papak merupakan sebuah bangunan unik yang terletak di desa pageraji kecamatan cilongok. Beralamat di Jl Raya Pageraji Cilongok, kira-kira 7 km sebelah timur kota kecamatan Cilongok.
Diberi nama seperti itu karena memang pada awalnya bangunan ini memiliki atap yang unik, yaitu berbentuk datar (dalam bahasa Ngapak: “Papak”). Bentuk atap ini betahan hingga pada awal abad 21 dilakukan pemugaran oleh pihak pemilik bangunan sehingga tidak lagi berbentuk papak melainkan lancipseperti foto di atas. Namun demikian, nama Gedong Papak sudah demikian melekat sehingga masyarakat sekitar tetap menyebutnya Gedong papak.
seiring waktu berjalan, pemilik bangunan mengembangkan tempat ini sebagai kedai makan dengan mengusung nama “Ayam bakar & goreng Gedong Papak”. dengan diangkatnya nama gedong papak, diharapkan orang2 akan terus mengenang bangunan ini sebagai Gedong papak meski bentuk atapnya sudah tak lagi papak.
Setelah sekian tahun, nampaknya tidak banyak yang berubah dari tempat ini. hanya jalan aspal menuju area wisata yang lebih baik sekarang memperlancar perjalanan kami.
ketika itu berniat melaksanakan shalat iedul adha di padang pasir pantai parangkusumo. Namun rombongan kami kurang beruntung. Hujan pagi itu memaksa sholat ied urung dilaksanakan di pantai. Setelah melaksanakan sholat ied di masjid, pulangnya kami mampir hunting ke jembatan progo di srandakan,,
photo photo an…
trus foto kluarga
Pagi itu, berbekal nikon FM 10 (red:kamera manual) bersama gerbong kereta sri tanjung saya menyusuri rel lempuyangan s/d madiun. Cuaca cerah, kereta melaju kencang memasuki daerah prambanan saya disuguhi pemandangan bukit ratu boko dan begitu memasuki area klaten gunung merapi terlihat cukup megah bersanding dengan gunung merbabu. Setelah mendekati madiun gunung lawu tak mau kalah menunjukkan kekokohannya setelah sebelumnya mata ini sakit melihat semrawut suasana sepanjang rel kota solo.
Turun di Stasiun Madiun kereta tepat waktu sesuai jadwalnya. Diluar stasiun pak ojek menyambut dengan gembira, tapi kumenolaknya dengan alasan mau cari angkot aja. setelah lama menunggu angkot gada yang datang, ya sudah, mungkin memang sudah rejekinya tukang ojeg saya diantarnya nyegat bus madiun-ponorogo di simpang rel. tarif ojek cukup murah standar 5 ribu rupiah dan bus hanya berkisar 7 ribu rupiah saja waktu itu. Sesampainya di terminal bus ponorogo, kira2 pukul 1 siang, saya dijemput kawan serufo yang rumahnya tak jauh dari tempat berlangsungnya event lomba reog di alun-alun Ponorogo.
heheheheeeeee,,,
beberapa teman kita,, akhir2 ini mengalami kekecewaan yg amat sangat,,
dah ga tidur semalaman, laperrr, kehujanan,,
kecele 2x, wuihhhh, bener2 deh,, tapi tetep METALL!!!
hunting sholat iedul adha di pantai parang kusumo
yg ada hanya: kosong…
dan akhirnya kami pun melanjutkan untuk sholat ied berjamaah di masjid pantai parang tritis.